Jumat, 21 Agustus 2009

Akurasi Informasi Sales Force Automation System (SFA)

Pengertian informasi bersifat intangible (tidak dapat dilihat) dan nilainya (value) sangat sulit diukur. Tetapi perusahaan (business) saat ini menyimpan informasi dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang penting. Informasi dibentuk oleh komponen data, dimana data adalah fakta-fakta,simbol/karakter, data mentah atau observasi yang mengambarkan fenomena tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa atau disampaikan dalam model yang memiliki lebih banyak makna.
Informasi yang berkualitas merujuk pada output dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi dari informasi yang dihasilkan (Pitt et al. 1997). Dimensi Informasi yang berkualitas (Information Quality) menurut Bailey et al. (1983) yaitu keakuratan informasi (accuracy), ketepatwaktuan (timeliness), kelengkapan informasi (completeness) dan penyajian informasi (format). Hal ini diperkuat oleh Wixon et al. (2001) dalam Gohmann,et.al (2005) yang menyatakan, terdapat hubungan yang signifikan dalam kualitas data dimana akurasi data adalah hal yang kritikal dan menjadi benefit dari kumpulan data.
Akurasi sebagai salah satu dimensi dari kualitas informasi merupakan output dari kombinasi master data sistem/induk data, data input user, internal proses di dalam sistem (CPU/Central Processing Unit) serta laporan ataupun informasi yang diolah dari proses-proses tersebut. Informasi sistem dihasilkan dari kombinasi master data produk, data input user, serta internal proses sistem (CPU/Central Processing Unit).
- Master data sistem yaitu : data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi bisa dilakukan, Masbukhin (2005). Master data untuk sistem SFA adalah data master yang meliputi master data produk,harga, customer dan employee. Pada master data tersebut terdapat atribute, dimana semakin lengkap informasi pada atribute tersebut maka informasi yang di dapatkan akan semakin lengkap. Kelengkapan master data akan mempermudah user didalam mengolah dan menggunakan informasi.
- Data input user, yaitu : data yang digunakan pada saat user melakukan transaksi. Jenis –jenis transaksi yang dilakukan tergantung desain proses bisnis. Untuk system SFA, jenis transaksi yang dilakukan adalah ; transaksi pencatatan informasi dari pelanggan, pencatatan data stock dan display produk di outlet, transaksi penjualan dan pembayaran dari pelanggan serta transaksi yang berkaitan dengan promosi ataupun survey yang dilakukan.
- Reporting adalah : Output dari sistem, yang merupakan kombinasi antara data input user dan konfigurasi/formulasi yang di set di dalam sistem (internal process). Tingkat kompleksitas reporting sangat tergantung dari kebutuhan user dalam menganalisis suatu proses / fakta. Reporting ini yang akan dipergunakan dalam proses analisis untuk pengambilan keputusan.

Tidak ada komentar: