Selasa, 13 Oktober 2009

"Gerilya" Strategy

Karakteristik Gerilya:
1. Gerilya merupakan terjemahan dari bahasa Spanyol: guerrilla yang secara harafiah berarti perang kecil.Gerilya adalah salah satu strategi perang yang dikenal luas, karena banyak digunakan, selama perang kemerdekaan di Indonesia pada periode 1950-an.
2. Karakteristik Gerilya adalah bersifat Sosial Culture / mengakar pada budaya dari masyarakatnya.
3. Karakteristik Gerilya akan bergerak dari desa (rural), bergerak / mengepung ke area Sub Urban dan setelah itu, baru titik urban (kota) di serang dengan kekuatan penuh. Metode ini dikenal dengan Rural-Sub Urban-Urban.
4. Karakteristik Gerilya ini akan berawal dari hierarki sosio paling bawah (masyarakat desa) dan kemudian akan menyebar sampai ke hierarki di atasnya.
5. Gerilya memberi kesan bahwa seorang pemimpin perlu ikut turun ke luar melihat-lihat apa yang perlu diantisipasi untuk memenangkan pertempuran. Walaupun untuk kondisi sekarang proses turunnya sang pemimpin ke pasar tidak harus selalu langsung berhubungan dengan pasar / market visit, tetapi bisa mengunakan sarana teknologi / internet.
6. Dalam kaitannya dengan strategi pemasaran / distribusi produk, di dalam strategi gerilya terdapat tiga pola penyebaran produk. Pola ini sebelum digunakan, harus diawali dengan suatu analisa mapping / pemetaan terhadap geografis area yang menjadi target utama. Pada saat pemetaan dilakukan, area district yang biasanya berupa rural area sudah diidentifikasi dan diketahui karakteristiknya. Selanjutnya dari analisa tersebut akan diputuskan Pola penyebaran produk yang di gunakan, yaitu :
a. Pola Terpusat,dimana pada pola ini strategi pemasaran / distribusi hanya dilakukan di satu titik / area konsentrasi saja dan sifatnya membesar, yang selanjutnya diharapkan produk akan terdistribusi disekeliling titik tersebut dan menguasai pangsa pasar yang terus melebar.
b. Pola Menyebar, dimana pada pola ini strategi pemasaran / distribusi akan dilakukan dibeberapa titik / area yang dipandang potensial. Dengan beberapa titik api konsentrasi tersebut, diharapkan pola distribusi akan semakin melebar dan merata di sekelilingnya. Dengan pola ini diperlukan man power dan biaya yang relative lebih besar dibandingkan pola terpusat. Tingkat keberhasilan pola ini akan lebih besar di bandingkan pola terpusat.
c. Pola Kombinasi, dimana pola ini merupakan gabungan / kombinasi antara Pola Terpusat dan Menyebar. Strategi ini sangat mirip dengan strategi perang gerilya di jaman kemerdekaan dahulu. Dengan strategi ini maka akan muncul banyak titik api yang dikonsentrasikan / di maintain penuh. Pergerakan titik api / area per kelompok yang bersifat sporadis dan hampir tanpa pola ini akan cepat menyebarkan produk sampai ke level urban. Ketiga kombinasi ini tidak ada yang paling baik maupun paling jelek karena harus memperhatikan karakteristik wilayah, geografis, sosio budaya dan produk yang ditawarkan.
7. Dalam kaitannya dengan biaya yang ditimbulkan, dalam strategi pemasaran / distribusi produk, gerakan Gerilya akan membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan dengan serangan yang dimulai dari kota. Hal ini disebabkan karena karakteristik produk yang ditawarkan biasanya merupakan produk untuk kalangan menengah ke bawah yang peduli terhadap kualitas dan harga. Gerakan gerilya untuk distribusi / pemasaran produk akan di mulai langsung pada saluran distribusi yang paling mendekati dengan end customer, seperti toko / rombong dan akan di dukung dengan sarana promosi yang paling bisa mengkomunikasikan produk itu dengan target marketnya, seperti proses promosi dengan radio, pemanjangan media komunikasi below the line di rombong / toko mulai dari sticker, poster, sun screen, hanging mobile, flag sign, spanduk, banner, umbul – umbul sampai ke display produk. Upaya below the line dan spreading ini digunakan untuk menghindari kekecewaan konsumen yang sudah melihat adanya material point of sales yang sudah menyebar tetapi mereka kesulitan mencari produknya. Pada tahap ini mata rantai distribusi di mulai dar yang paling mendekati dengan end customer, kemudian setelah mulai timbul repeat order, akan bergerak ke saluran distribusi di atasnya yaitu whole seller.Setelah gebrakan di rural area berjalan merata dan repeat order tumbuh maka gerakan akan beralih ke sub-urban dan setelah itu baru titik urban diserbu secara bersamaan. Hal ini jika dilihat dari atas akan seperti pasukan yang bergerak mengepung wilayah sub – urban dan urban.

Tidak ada komentar: